Kamis, 28 Februari 2013

JERMAN IN MY LOVE

Keistimewaan Jerman

Sebelum orang menentukan ingin sekolah ke Jerman, seharusnya sudah mengetahui apa yang menarik dan istimewa dari pendidikan di Jerman. Tanpa mengetahui ini dan hanya menuruti apa kata orang, maka hanya kekecewaanlah yang diperoleh nantinya. Untuk itu sebelum menentukan, carilah informasi sebanyak mungkin, keuntungan dan kerugian, enak tidaknya, bagaimana persyaratannya, dll.
Selain itu suatu hal yang penting lagi dalam hal mencari informasi adalah janganlah kita percaya akan satu sumber informasi saja, misal dari buku ini atau dari brosur-brosur yang ada di DAAD maupun yang ada di Kedubes Jerman sendiri. Karena kadang kalau yang tertulis di dalamnya kurang proporsional untuk kepentingan calon mahasiswa. Ada kalanya ada sesuatu yang masih tersembunyi dan belum diinformasikan. Sehingga bila banyak sumber informasi, maka akan diperoleh banyak pertimbangan dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Tetapi jangan menjadi sebaliknya, karena banyak informasi maka menyulitkan menentukan suatu keputusan.
Oleh karena itu untuk membantu menambah penyediaan sumber informasi yang dibutuhkan, guna menentukan pengambilan keputusan untuk belajar di Jerman, dapat dipertimbangkan beberapa hal tersebut di bawah ini :
  1. Masalah biaya pendidikan sepertinya masih belum banyak orang yang tahu bahwa di Jerman orang sekolah dari Sekolah Dasar (Grundschule) hingga ke tingkat doktoral tidak dipungut biaya seperti membayar uang gedung, SPP, dll. Dengan kata lain, bahwa sekolah di Jerman adalah gratis. Kalaupun ada pungutuan itu berupa suatu iuran sosial (Sozialgebhür) di mana besarnya relatif kecil. Sebagai contoh, di universitas Bremen untuk semester musim panas 2001, penulis hanya membayar sebesar 164,60 DM.

    Biaya ini sudah termasuk untuk membeli Semester Ticket. Oleh karena itu bila penulis tidak menginginkan semester tiket, maka hanya dikenakan biaya sebesar 80 DM saja. Kalaupun ada kenaikan iuran sosial ini, sebetulnya dikarenakan perubahan harga BBM yang berfluktuasi setiap tahunnya, dimana kecenderungan fluktuasinya naik. Sebagai contoh untuk iuran sosial semester musim dingin tahun 2001, penulis dikenakan kenaikan sehingga harus membayar sebesar 175,40 DM. Kalau tidak menggunakan semester tiket, maka tetap membayar 80 DM saja. Untuk Universitas dan Fachhochschule di lain kota mempunyai tarif tersendiri, walaupun semuanya masih termasuk relatif murah.

     
  2. Di Jerman, untuk seseorang yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan setara S3 (Doktor) terdapat keistemawaan khusus, yakni bila di Indonesia telah lulus S1 (Sarjana strata satu), maka di Jerman ada kemungkinan untuk promosi langsung ke doktoran (tidak mesti melalui Diplom/Magister). Hal ini bisa terjadi kalau memenuhi persyaratan dengan melalui penyetaraan ijasah kita:  Dengan cara ini seseorang bisa sedikit menyingkat waktu (biasanya temen-temen dari DAAD yang mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institute Bremen, dimana bila masih S1, maka setelah berkenalan dengan Tim Pandu kebanyakan "merubah" haluan langsung dapat kesempatan promosi S3/Doktoran). Model promosi seperti ini belum banyak diketahui calon mahasiswa dari Indonesia.