Minggu, 30 Desember 2012

Kerangka pembelajaran TPACK (teknology pedagogy Conten knowleage)



TUGAS PENGEMBANGAN PROSES PEMBELAJARAN KIMIA“PERUBAHAN ENERGI BERDASARKAN REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM”
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Drs.H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D
Unja

Disusun oleh:
Nama : Queen Tri Reski
Nim : RRA1C110019
    Prodi  : Kimia Mandiri 2010
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
T.A 2012/2013

Topik                           : Termokimia
Materi Pembelajaran   : Perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm
Standar Kompetensi   :Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetensi Dasar       : Mendeskripsikan perubahan  entalpi suatu reaksi eksoterm dan reaksi
                                     Endoterm
Indikator                     :
1.      Menjelaskan hukum/asas kekekalan energy
2.      Membedakan system dan lingkungan
3.      Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan
4.      Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi standar
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi Termokia atau khusus pada pokok bahsan ini diharapkan siswa dapat :
1.      Mendemostrasikan langsung larutan asam klorida dengan larutan kalium hidroksida untuk menentukan perubahan energy  berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm
2.      Menganalisis informasi dari kegiatan presentasi,animasi dan praktikum langsung tentang reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm
3.      Menganalisis informasi dari kegiatan presentasi,animasi dan praktikum langsung tentang perubahan energy  berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm
4.      Mengeksplorasi konsep-konsp tentang perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm dengan menggunakan animasi, atau melakukan percobaan secara virtual dan demonstrasi langsung
5.      Menghubungkan konsep tentang  reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm dari praktikum langsung dan percobaan secara virtual
6.      Menganalisis hubungan perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm dalam bentuk gambar dari program animasi dll dalam bentuk kelompok
7.      Menerapkan konsep-konsep yang diperoleh dalam kehidupan nyata berupa gambar dll
8.      Mempresentasikan hasil pengamatannya dengan menggunakan power point

                                       


Dimensi Pengetahuan
Isi
Pedagogy pembelajaran Siswa
Teknologi yang dibutuhkan
Deklaratif
Menganalisis perubahan energy  berdasarkan reaksi  eksoterm dan reaksi  endoterm

Siswa dapat menganalisis  perubahan energy berdasarkan reaksi  eksoterm dan reaksi  endoterm

Internet akses, mencari file tentang reaksi  eksoterm dan reaksi  endoterm
Prosedur
Bagaimana cara menganalisis  Perubahan energi berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm

Melakukan pengamatan pada  Perubahan energy  pada suatu reaksi melalui program animasi
PHET simulations
Skematik
Menganalisis mengapa perubahan energi yang berdasarkan pada reaksi eksoterm dan endoterm
Menganalisis  perubahan energy yang berdasarkan pada reaksi eksoterm dan endoterm
Internet akses, mencari file  tentang reaksi  eksoterm dan reaksi  endoterm
Strategi
Melalukan percobaan secara demonstrasi langsung tentang  Perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm. Melalui program animasi dan PHET

Memasukkan data hasil pengamatan ke dalam table kerja yang disediakan dan menganalisis data, mempresentasikannya dalam bentuk power point (dilakukan dalam bentuk kelompok)
Alat dan bahan, PHET simulations, LKS, dan Power Point
Aktivitas Pembelajaran
Tertuang dalam Tahapan pembelajaran






7.3. Bentuk aktivitas pembelajaran sesuai dengan struktur berfikir siswa
a. Bentuk aktivitas memberi pertimbangan/motivasi
Bentuk Aktivitas
Deskripsi singkat
Teknologi yang digunakan
Hasil pengamatan
Melakukan Demostrasi
Siswa dapat Menganalisis informasi dari kegiatan presentasi, animasi, dan praktikum langsung
Animasi (alat dan bahan praktikum langsung)
Perhatian siswa
Respon siswa
Mencari Konsep
Siswa dapat mengeksplorasi konsep-konsep perubahan energi berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi  endoterm dengan memanfaatkan animasi atau melakukan percobaan kecil dari program animasi secara virtual dan demonstrasi langsung
Animasi (alat dan bahan praktikum langsung)
Bahan pelajaran di sediakan,
Siswa mendemonstrasikan

Siswa melakukan percobaan secara virtual sesuai dengan petunjuk praktikum

b. Bentuk aktivitas berupa Latihan/melakukan percobaan
Bentuk aktivitas
Deskripsi singkat
Teknologi yang digunakan
Hasil pengamatan
Melakukan Latihan
Siswa dapat berlatih secara mandiri atau kelompok sesuai dengan strategi yang dipilih, menjawab pertanyaan dari LKS tentang perubahan energi berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm
LKS, buku bacaan tambahan, dll
Apa yang dilakukan siswa dan catat apa yang terjadi dalam pembelajaran



c. Bentuk aktivitas Interpretasi
Bentuk aktivitas
Deskripsi singkat
Teknologi yang digunakan
Hasil pengamatan
Mengkategorikan
Siswa dapat menghubungkan konsep tentang variasi perubahan energi dari praktikum langsung dan percobaan secara virtual
Alat dan Bahan,

Animasi, buku paket dll
Membuat Gambar

d. Bentuk aktivitas menerapkan
Bentuk aktivitas
Deskripsi singkat
Teknologi yang digunakan
Hasil pengamatan
Menerapkan konsep
Siswa menerapkan konsep-konsep yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa Gambar
Simulasi animasi dan virtual, exel, alat manipulasi lainnya


e. bentuk aktivitas mengevaluasi
Bentuk aktivitas
Deskripsi singkat
Teknologi yang digunakan
Hasil pengamatan
Membandingkan (pro dan kontra)
Siswa membandingkan pro dan kontra Mengelaborasi dari konsep-konsep yang diperoleh untuk memperoleh informasi konsep-konsep yang mana yang sesuai dari persoalan yang dihadapi siswa
Inspirasi dan berbagai alat bantu teknologi yang tersedia

Menguji Penyelesaian
siswa secara sitematis dapat menguji konsep dan persoalan yang dihadapi/dipelajari dengan bantuan teknologi
WEB, database (Wikipedia), simulasi, animasi dan virtual
Penyelesaian soal atau pernyataan


f. Bentuk aktivitas Mengkreasi
Bentuk aktivitas
Deskripsi singkat
Teknologi yang digunakan
Hasil pengamatan
Mempresentasikan
Siswa dapat mengembangkan dan dapat menyampaikan persoalan yang dipelajari berdasarkan konsep dan strategi yang tepat (mempresentasikan hasil percobaan)
Infocus, power point dll
Contoh nya apa saja
Mengkreasi Proses
Siswa dapat mengkreasi proses atau memunculkan ide baru dalam persoalan yang dipelajari, mengkaji persoalan yang dapat menumbuhkan kreativitas
Laptop, program PHET


Tahapan Pembelajaran

Tahap 1 (5 menit ) : kegiatan awal (persiapan aktivitas pembelajaran)
Mengecek kehadiran siswa, persiapan pembelajaran, (guru mengecek tugas siswa berupa hasil download animasi tentang perubahan energi berdasarkan reaksi ensoterm dan endoterm(dalam bentuk PHET), laptop, buku paket, dan alat pendukung lainnya. Serta member instruksi kepada siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan sebelumnya.
Tahap II (10 menit) : Motivasi ( pernyataan permasalahan tentang perubahan energy berdasarkan reaksi ensoterm dan endoterm)
1.      Guru menampilkan animasi sebagai motivasi untuk siswa yang berhubungan dengan perubahan energi yang berdasarkan reaksi ensoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari

2.      Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan reaksi ensoterm dan endoterm
3.      Guru membimbing kegiatan demonstrasi melalui percobaan yang berkaitan dengan reaksi eksoterm dan endoterm
Percobaan :
A.    Tujuan : membedakan reaksi eksoterm dan endoterm

B.     Alat dan Bahan

1.      Tabung reaksi dan rak                               11. Larutan oralit
2.      Sumbat tabung                                          12. Asam sitrat
3.      Batang pengaduk                                      13. Bubuk detergen
4.      Beker glas (100 ml)                                   14. NaOH padat
5.      Beker gelas (50 ml)                                   15. Barium Hidroksida hidrat
6.      Penjepit tabung                                         16. Amonium klorida
7.      Spatula kaca                                              17. Tembaga (II) karbonat
8.      Alat pembakar                                           18. Serbuk belerang
9.      Kertas lakmus merah (2 helai)                   19. Serbuk besi yang belum teroksidasi
10.  Akuades                                                    20. Kalsium oksida/gamping


C.    Cara Kerja
Ø  Bagian 1
·         Masukkan kurang lebih 10 ml akuades ke dalam beker gelas dan uji dengan kertas lakmus merah
·         Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng dan rasakan suhunya dengan memegang beker gelas. Uji larutan dengan kertas lakmus merah
·         Masukkan Ba(OH)2.8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus
·         Pegang tabung iu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas timbul
·         Cmpurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula
·         Masukkan campuran itu ke dalam tabung reaksi
·         Panaskan tabung sampai campuran berpijar, amati
·         Masukkan 3 spatula tembaga (II) karbonat ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung sampai mulai terjadi perubahan pada tembaga(II) karbonat. Hentikan pemanasa, amati apa yang terjadi dan catat pengamatanmu.

Ø  Bagian II
·         Buat larutan oralit dengan mencampurkan 10 gram oralit dan 50 ml akuades ke dalam beker gelas 50 ml. aduk terus larutan dan rasakan suhunya.
·         Seperti langkah 1, buatlah larutan dari bubuk detergen secukupnya. Kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk
·         Timbanglah 10 gram asam sitrat kemudian larutkan dalam 30 ml akuades. Aduk terus larutan dan amati perubahan suhu yang terjadi
·         Timbang 2 gram NaOH padat, kemudian larutkan dengan akuades sebanyak 10 ml. aduk terus hingga NaOH padat larut semua. Amati perubahan suhu yang terjadi.

D.    Pengamatan
Ø  Bagian 1

Perlakuan
Hasil pengamatan
Pencampuran CaO dan H2O

Pemeriksaan larutan dengan kertas lakmus merah

Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl

Pembauan gas

Pemanasan campuran Fe dan S

Ketika pemanasan dihentikan

Pemanasan CuCO3

Ketika pemanasan dihentikan


Ø  Bagian II

Pemeriksaan suhu
Suhu (0C) [naik/turun]
Suhu awal semua larutan = suhu ruangan

Suhu akhir larutan oralit

Suhu akhir larutan detergen

Suhu akhir larutan asam sitrat

Suhu akhir larutan NaOH


4.      Dari percobaan di atas, guru memberikan pertanyaan ‘’ gejala apa yang menunjukkan telah terjadinya perubahan  reaksi’’?

Tahap III (40 menit) : diskusi kelompok (mendiskusikan permasalahan tentang termokimia terhadap reaksi eksoterm dan endoterm)


http://urip.files.wordpress.com/2012/10/kalorimeter.jpg?w=640

Tahap IV (20 menit) : Presentasi kelompok (kelompok mempresentasikan hasil diskusi)
Siswa mengumpulkan LKS dan mempresentasikan hasil diskusinya secara berkelompok yang ditayangkan melalui infocus dalam bentuk power point
Tahap V (10 menit) : Refleksi Pembelajaran
Guru menyimpulkan hasil presentasi siswa terkait dengan materi ( perubahan energi berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm)
            Saran-saran terkait dengan pembelajaran :
o   Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam menganalisis materi perubahan energi berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm
o   Kesulitan apa saja yang mereka rasakan saat menggunakan media pembelajaran berbasis ICT untuk mempelajari materi perubahan energi berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm





Lembar kerja siswa (LKS) program animasi
Energy merupakan konsep yang abstrak sehingga lebih sulit dipahami daripada zat, karena energy hanya dapat dirasakan namun tidak dapat dilihat dan hanya dapat mempelajari pengaruh energy pada suatu objek.
Energy dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk, seperti : panas, listrik, gerak, gravitasi, dan sebagainya. Salah satu bentuk energy yang berhubungan dengan ilmu kimia adalah perubahan energy menjadi panas. Hampir semua reaksi kimia berhubungan dengan panas, oleh sebab itu, perlu mempelajari panas reaksi dalam suatu reaksi kimia.
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi akibat perpindahan kalor dari system ke lingkungan. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor dilepaskan ke lingkungan. Aliran kalor tersebut digambarkan sebagai berikut :
                                                                                                             kalor
Oval: Sistem                                                           
                                                                                                     kalor                                   kalor

                                                                                                                        kalor
contoh reaksi Eksoterm :
a.       Fermentasi Glukosa : C6H12O6(s)             2C2H5OH(liquid) + 2CO2(g)
Pada reaksi ini system mengalami kenaikan suhu system
b.      Reaksi logam Na dengan air : 2Na(s) + 2H2O(liquid)              2NaOH(aq) + H2(g)
Reaksi ini disertai ledakan dan kenaikan suhu sitem

Reaksi eksoterm yang mengalami penurunan energy kimia sehingga entalpi system berkurang. Oleh sebab itu, ∆H reaksi eksoterm bertanda negative ( - ). Diagram reaksinya seperti gambar berikut :


 
   Reaktan
 
H
……….
∆H                                        ∆Hreaktan > ∆HProduk


  Produk
 
 
Reaksi Endoterm merupakan reaksi yang mengalami perpindahan kalor dari lingkungan ke system. Aliran kalor digambarkan seperti berikut :
                                                                                                                                                                kalor
 

Oval: Sistem                                                           
                                                                                                     kalor                                   kalor

                                                                                                                        kalor

contoh reaksi endoterm adalah pelarutan urea dalam air dengan reaksi :
CO(NH2)2(s) + H2O(liquid)              CO(NH2)2(aq) + H2O(liquid)
Setelah urea larut, suhu system mengalami penurunan.
Dalam reaksi endoterm, kalor  diserap oleh system sehingga energy kimia system meningkat dan entalpi system juga bertambah. Oleh karena itu ∆H reaksi endoterm bertanda positife (+) ditunjukkan pada diagram berikut :


 
  Produk
 
H
……….
   ∆H                                    ∆Hproduk  >  ∆HReaktan


 Reaktan
 
 
………




                                                                              

Langkah kerja program Praktikum secara Virtual dengan program animasi
Ø  Perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm

1.      Buka program PHET simulation tentang Termokimia
2.      Pilih “larutan (x) pada tank A” dan tentukan volume dan molaritas nya ‘’
3.      Pilih “larutan (x) pada tank B ” dan tentukan volume dan molaritas nya ‘’
4.      Pilih ‘’ accept ‘’
5.      Tunggu hingga temperature di ketahui Amati yang terjadi
6.      Pilih “store data”
7.      Pilih ‘’ add point’’ untuk mengetahui jumlah point nya
8.      Pilih ‘’draw graf’’ jika ingin membuat grafik
9.      Pilih ‘’return’’
10.  Pilih “reset”
11.  Ulangi langkah 1-10
12.  Pilih larutan yang berbeda padaTank A dan B untuk diamati
13.  Catat data hasil pengamatan

http://urip.files.wordpress.com/2012/10/kalorimeter.jpg?w=640
Gambar PHET simulation, program dapat diunduh melalui PHET secara gratis


Gambar PHET simulation, program dapat diunduh melalui PHET secara gratis




Data pengamatan perubahan energy berdasarkan reaksi ensoterm dan endoterm

Jenis larutan
volume
Molaritas
Hasil pengamatan
Tank A



Tank B




Dengan pelarut pada Tank A dan tank B yang berbeda, perhatikan reaksi yang terjadi, bagaimana reaksi tersebut bergerak ?
Manakah yang disebut reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ?

Langkah kerja Praktikum secara Biasa (manual)
A.    Tujuan : membedakan reaksi eksoterm dan endoterm

B.     Alat dan Bahan

11.  Tabung reaksi dan rak                               11. Larutan oralit
12.  Sumbat tabung                                          12. Asam sitrat
13.  Batang pengaduk                                      13. Bubuk detergen
14.  Beker glas (100 ml)                                   14. NaOH padat
15.  Beker gelas (50 ml)                                   15. Barium Hidroksida hidrat
16.  Penjepit tabung                                         16. Amonium klorida
17.  Spatula kaca                                              17. Tembaga (II) karbonat
18.  Alat pembakar                                           18. Serbuk belerang
19.  Kertas lakmus merah (2 helai)                   19. Serbuk besi yang belum teroksidasi
20.  Akuades                                                    20. Kalsium oksida/gamping

C.    Cara Kerja
Ø  Bagian 1
·         Masukkan kurang lebih 10 ml akuades ke dalam beker gelas dan uji dengan kertas lakmus merah
·         Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng dan rasakan suhunya dengan memegang beker gelas. Uji larutan dengan kertas lakmus merah
·         Masukkan Ba(OH)2.8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus
·         Pegang tabung iu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas timbul
·         Cmpurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula
·         Masukkan campuran itu ke dalam tabung reaksi
·         Panaskan tabung sampai campuran berpijar, amati
·         Masukkan 3 spatula tembaga (II) karbonat ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung sampai mulai terjadi perubahan pada tembaga(II) karbonat. Hentikan pemanasa, amati apa yang terjadi dan catat pengamatanmu.

Ø  Bagian II
·         Buat larutan oralit dengan mencampurkan 10 gram oralit dan 50 ml akuades ke dalam beker gelas 50 ml. aduk terus larutan dan rasakan suhunya.
·         Seperti langkah 1, buatlah larutan dari bubuk detergen secukupnya. Kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk
·         Timbanglah 10 gram asam sitrat kemudian larutkan dalam 30 ml akuades. Aduk terus larutan dan amati perubahan suhu yang terjadi
·         Timbang 2 gram NaOH padat, kemudian larutkan dengan akuades sebanyak 10 ml. aduk terus hingga NaOH padat larut semua. Amati perubahan suhu yang terjadi.

D.    Pengamatan
Ø  Bagian 1

Perlakuan
Hasil pengamatan
Pencampuran CaO dan H2O

Pemeriksaan larutan dengan kertas lakmus merah

Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl

Pembauan gas

Pemanasan campuran Fe dan S

Ketika pemanasan dihentikan

Pemanasan CuCO3

Ketika pemanasan dihentikan






Ø  Bagian II

Pemeriksaan suhu
Suhu (0C) [naik/turun]
Suhu awal semua larutan = suhu ruangan

Suhu akhir larutan oralit

Suhu akhir larutan detergen

Suhu akhir larutan asam sitrat

Suhu akhir larutan NaOH






















PENILAIAN SISWA
A.   Format Penilaian Sikap dan Praktek
Mata Pelajaran: KIMIA                                                            Semester: 1
Kelompok        : ____________________                  Kelas     : XII IPA

PENILAIAN SIKAP





NAMA SISWA
NO. ABSEN
ASPEK PENILAIAN SIKAP
JUMLAH SKOR




NILAI





Komitmen Tugas (hasil tugas)
Kerjasama
Ketelitian
Minat

















































PENILAIAN PRAKTEK





NAMA SISWA
NO. ABSEN
ASPEK PENILAIAN PRAKTEK
JUMLAH SKOR





NILAI






Identifikasi alat
Memasang rangkaian
Mengukur
Mengolah data

















































B.   Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Ada dua bentuk soal  tes tertulis, yaitu:
1.      Soal dengan memilih jawaban  
·         pilihan ganda
·         dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
·         menjodohkan
2.      Soal dengan mensuplai-jawaban.  
·         isian atau melengkapi
·         jawaban singkat atau pendek
·         soal uraian
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
·         materi, misalnya kesesuian soal dengan indikator pada kurikulum;
·         konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
·         bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

Lembar observasi bentuk skala penilaian (rating scale) kemampuan berinteraksi dalam kegiatan diskusi kelompok

No
Aspek yang diukur
Skala
1
2
3
4
1
Sikap siswa dalam menerima pendapat.




2
Kemauan untuk membantu teman yang lain yang mengalami kesulitan dalam mengemukakan pendapat




3
Kesabaran untuk mendengarkan usul teman.




4
Kesopanan dalam memberikan kritikan kepada siswa lain.




5
Sikap siswa dalam menerima kritikan.









Keterangan:
Aspek 1:
1 = jika sama sekali tidak mau menerima pendapat teman, meskipun pendapat tersebut benar
2 = jika mau menerima pendapat  teman,  meskipun  dengan  berat  hati atau menunjukkan sikap tidak senang atau lebih banyak mempertahankan pendapatnya
3 =   jika mau mendengarkan  pendapat  teman,  meskipun  sedikit kurang senang atau setelah teman yang lain juga menyatakan bahwa pendapat yang disampaikan benar
4 =  jika rela menyatakan atau mau menerima atau mengharap orang lain memberikan pendapat


Aspek 2:
1 = jika sama sekali tidak mau menerima kritikan teman, meskipun kritikan yang diberikan memang benar
2 = mau menerima kritikan teman tetapi menunjukan sikap tidak senang atau lebih banyak mempertahankan pendapatnya
3 = jika mau menerima  kritikan  teman,  meskipun  sedikit kurang senang atau setelah teman yang lain juga menyatakan bahwa pendapat yang disampaikan benar
4 = jika rela mau menerima atau mengharap orang lain memberikan masukan


Aspek 3
1 = jika tidak pernah/tidak mau  mendengarkan pembicaraan orang lain
2 = jika mau memberikan kritikan dengan kalimat yang sedikit masih berkesan menyalahkan
3 =jika mau mendengarkan  pendapat  orang  lain, dengan meminta agar yang disampaikan harus jelas fokusnya
4 = jika mau meminta kesempatan berpendapat dan rela jika pendapatnya tidak diterima




Aspek 4:
1 = jika dirinyapun  tidak pernah memberi pendapat
2 = jika mau memberikan bantuan/kesempatan kepada  teman  untuk menyampaikan pendapat   tetapi setelah diingatkan teman lain/guru 
3 = jika mau membantu/memberi kesempatan kepada  teman  untuk menyampaikan pendapat   tetapi dengan kalimat yang bernada menyalahkan 
4 = jika rela membantu, mendorong  atau memberikan kesempatan teman untuk berpndapat

Aspek 5:
1 = jika selalu berupaya memotong pembicaraan teman
2 =  jika sesekali masih berupaya memotong pembicaraan teman
3 = jika  mau  mendengarkan  pembicaraan  (informasi,  pertanyaan,  argumentasi),  meskipun kurang serius dalam mendengarkan
4 = jika mau  mendengarkan  pembicaraan  (informasi, pertanyaan, argumentasi) sampai teman yang menyampaikannya selesai berbicara

Jika kemudian lembar observasi ini dilakukan oleh siswa sesama anggota kelompok, akan dapat diubah menjadi lembar penilaian antar teman (peer assessment) dalam format sebagai berikut.
C.   Format Penilaian Minat
Contoh pengembangan instrumen pengukuran minat terhadap Sains menggunakan skala Likert sebagai berikut.
1.      Dibuat definisi tentang minat
2.      Dijabarkan apa saja dimensi minat. (bila lebih dari satu dimensi)
3.      Apa saja indikator dari tiap dimensi minat
4.      Disusun pernyataan yang akan dimintakan jawabannya dari siswa
5.      Dibuat pilihan jawaban,  dengan skala :
TP = tidak pernah
JR = jarang
KD = kadang-kadang
SR = sering
SL = selalu.

Contoh langkah pengembangan indikator dan penyiapan pernyataan/pertanyaan untuk mengukur minat adalah sebagai berikut.

VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
PERNYATAAN
PILIHAN
TP
JR
KD
SR
SL
Minat terhadap kimia  diekspresikan sebagai perhatian yang lebih terhadap kimia  yang diekspresikan baik secara verbal maupun nonverbal
Verbal
Informasi

Saya menginformasikan hal-hal yang berkait dengan kimia kepada teman-teman jika ada kesempatan





Bertanya
Saya menanyakan kepada guru kimia  hal-hal yang berkait dengan mata pelajaran tersebut





Bercerita
Saya senang menceritakan tentang pelajaran kimia dengan teman saya





Diskusi
Saya berdiskusi jika ada yang  kurang dimengerti.





Berdebat
Saya berdebat jika pendapat saya disangga












Nonverbal
Membaca
Saya menyempatkan diri membaca artikel/karangan di majalah/surat kabar yang berkait dengan kimia





Mendengar
Saya  mendengarkan informasi di radio hal-hal tentang kimia





Menonton
Saya menonton tayangan khusus yang berkait dengan kimia  seperti melihat video di youtobe





Hadir di kelas
Saya hadir dalam pelajaran kimia





Mengamati
Saya mengamati reaksi yang terjadi pada saat praktikum





Berkunjung
Saya berkunjung kerumah guru kimia saya





Berimajinasi
Saya berimajinasi melakukan
penelitian





Bercita-cita
Saya bercita-cita ingin menjadi guru kimia yang professional





Bekerja
Bila ada kesempatan, saya memilih bekerja dalam bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang sains meskipun gajinya relatif lebih rendah