BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Distilasi adalah seni memisahkan dan pemurnian dengan
menggunakan perbedaan titik didih. Distilasi memiliki sejarah yang panjang dan
asal distilasi dapat ditemukan di zaman kuno untuk mendapatkan ekstrak tumbuhan
yang diperkirakan dapat merupakan sumber kehidupan. Teknik distilasi
ditingkatkan ketika kondenser (pendingin) diperkenalkan. Gin dan whisky, dengan
konsentrasi alkohol yang tinggi, didapatkan dengan teknik yang disempurnakan
ini.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
Destilasi ?
2.
Bagaimana contoh pengolahan
minyak dengan destilasi bertingkat ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain
1.
Untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran dasar-dasar
pemisahan analitik.
2.
Guna saling
berbagi materi yang penulis susun secara sederhana mengenai Destilasi
bertingkat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Destilasi
Distilasi adalah seni memisahkan dan pemurnian dengan
menggunakan perbedaan titik didih. Distilasi memiliki sejarah yang panjang dan
asal distilasi dapat ditemukan di zaman kuno untuk mendapatkan ekstrak tumbuhan
yang diperkirakan dapat merupakan sumber kehidupan. Teknik distilasi
ditingkatkan ketika kondenser (pendingin) diperkenalkan. Gin dan whisky, dengan
konsentrasi alkohol yang tinggi, didapatkan dengan teknik yang disempurnakan
ini.
2.2. Prinsip
Destilasi fraksional
Pemisahan campuran cairan menjadi komponen dicapai dengan
distilasi fraksional. Prinsip distilasi fraksional dapat dijelaskan dengan
menggunakan diagram titik didih-komposisi (Gambar 12. 1). Dalam gambar ini,
kurva atas menggambarkan komposisi uap pada berbagai titik didih yang dinyatakan
di ordinat, kurva bawahnya menyatakan komposisi cairan. Bila cairan dengan
komposisi l2 dipanaskan, cairan akan mendidih pada b1.
Komposisi uap yang ada dalam kesetimbangan dengan cairan pada suhu b1
adalah v1. Uap ini akan mengembun bila didinginkan pada bagian lebih
atas di kolom distilasi (Gambar 12.2), dan embunnya mengalir ke bawah kolom ke
bagian yang lebih panas. Bagian ini akan mendidih lagi pada suhu b2
menghasilkan uap dengan komposisi v2. Uap ini akan mengembun
menghasilkan cairan dengan komposisi l3.
Jadi, dengan mengulang-ulang proses penguapan-pengembunan,
komposisi uap betrubah dari v1 ke v2 dan akhirnya ke v3
untuk mendapatkan konsentrasi komponen A yang lebih mudah menguap dengan
konsentrasi yang tinggi.
Gambar 12.1
Gambar 12.1 Diagram titik didih- komposisi larutan ideal
campuran cauran A dan B. Komposisi cairan berubah dari l1 menjadi l2
dan akhirnya l3. Pada setiap tahap konsentrasi komponen B yang
kurang mudah menguap lebih tinggi daripada di fasa uapnya.Contoh soal 12.1 Distilasi
fraksional Tekanan uap benzen dan toluen berturut-turut adalah 10,0 x 104
N m-2 dan 4,0 x 104 N m-2, pada80°C. Hitung
fraksi mol toluen dalam uap yang berada dalam kesetimbangan dengan cairan yang
terdiri atas 0,6 mol toluen dan 0,4 molar benzen. Hitung fraksi mol toluen x
dalam fas uap.Jawab Dengan bantuan hukum Raoult (bab 7.4(b)), komposisi uapnya
dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah mol toluen di uap /jumlah mol benzen di
uap = [0,60 x (4,0 x 104)]/[0,40 x (10,0 x 104)] = 0,60.
Fraksi mol toluen di uap x adalah: x/(1 - x) = 0,60; x = 0,60 / (1,0 + 0,60) = 0,375.
Fraksi mol toluen di uap x adalah: x/(1 - x) = 0,60; x = 0,60 / (1,0 + 0,60) = 0,375.
Bila dibandingkan dengan komposisi cairan, konsentrasi
toluen di fasa uap lebih besar menunjukkan bahwa adanya pengaruh distilasi
fraksional.
Kolom distilasi yang panjang dari alat distilasi digunakan
di laboratorium (Gambar 12.2) memberikan luas permukaan yang besar agar uap
yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan. Di puncak kolom,
termometer digunakan untuk mengukur suhu fraksi pertama yang kaya dengan
komponen yang lebih mudah menguap A. Dengan berjalannya distilasi, skala
termometer meningkat menunjukkan bahwa komponen B yang kurang mudah menguap
juga ikut terbawa. Wadah penerima harus diubah pada selang waktu tertentu.
Bila perbedaan titik didih A dan B kecil, distilasi
fraksional harus diulang-ulang untuk mendapatkan pemisahan yang lebih baik.
Produksi minyak bumi tidak lain adalah distilasi fraksional yang berlangsung
dalam skala sangat besar.
Pemisahan
campuran dengan destilasi didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini dapat
digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda.
Campuran
antara air dan bensin pun dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Semakin jauh
perbedaan titik didih, semakin mudah campuran tersebut dipisahkan.
2.2. Pengolahan Minyak Bumi Dengan
Destilasi Bertingkat
Minyak bumi ditemukan
bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam
disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
- Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
- Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
Minyak mentah merupakan
campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil
alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Meskipun
kompleks, untungnya terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya,
yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini disebut distilasi
bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan,
maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui
proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.
Distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi
bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni,
melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai
kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang
berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi.
- Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya
dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untuk proses konversi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar