“PERUBAHAN ENERGI BERDASARKAN REAKSI EKSOTERM DAN
ENDOTERM”
DOSEN PENGAMPU :
Prof.
Drs.H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D
Disusun oleh:
Nama : Queen Tri Reski
Nim : RRA1C110019
Prodi : Kimia Mandiri 2010
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
T.A
2012/2013
Topik : Termokimia
Materi
Pembelajaran : Perubahan energy berdasarkan
reaksi eksoterm dan endoterm
Standar
Kompetensi :Memahami perubahan energi
dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan entalpi
suatu reaksi eksoterm dan reaksi
Endoterm
Indikator :
1. Menjelaskan
hukum/asas kekekalan energy
2. Membedakan
system dan lingkungan
3. Membedakan
reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) melalui percobaan
4. Menjelaskan
macam-macam perubahan entalpi standar
Tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dalam materi Termokia atau khusus pada pokok bahsan ini
diharapkan siswa dapat :
1.
Mendemostrasikan
langsung larutan asam klorida dengan larutan kalium hidroksida untuk menentukan perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
2.
Menganalisis
informasi dari kegiatan presentasi,animasi dan praktikum langsung tentang reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm
3.
Menganalisis
informasi
dari kegiatan presentasi,animasi dan praktikum langsung tentang perubahan
energy berdasarkan reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm
4.
Mengeksplorasi
konsep-konsp
tentang perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan menggunakan animasi, atau
melakukan percobaan secara virtual dan demonstrasi langsung
5.
Menghubungkan
konsep tentang reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm dari praktikum langsung
dan percobaan secara virtual
6.
Menganalisis
hubungan perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam bentuk gambar dari program
animasi dll dalam bentuk kelompok
7.
Menerapkan
konsep-konsep
yang diperoleh dalam kehidupan nyata berupa gambar dll
8.
Mempresentasikan
hasil
pengamatannya dengan menggunakan power point
Dimensi
Pengetahuan
|
Isi
|
Pedagogy
pembelajaran Siswa
|
Teknologi
yang dibutuhkan
|
Deklaratif
|
Menganalisis
perubahan energy berdasarkan
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
|
Siswa
dapat menganalisis perubahan energy berdasarkan
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
|
Internet akses, mencari file tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
|
Prosedur
|
Bagaimana
cara menganalisis Perubahan
energi berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm
|
Melakukan pengamatan pada Perubahan energy pada suatu reaksi melalui program animasi
|
PHET simulations
|
Skematik
|
Menganalisis mengapa perubahan energi yang
berdasarkan pada reaksi eksoterm dan endoterm
|
Menganalisis
perubahan energy yang berdasarkan pada reaksi eksoterm dan endoterm
|
Internet akses, mencari file tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
|
Strategi
|
Melalukan
percobaan secara demonstrasi langsung tentang
Perubahan energy berdasarkan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Melalui program animasi dan PHET
|
Memasukkan data hasil pengamatan ke dalam table
kerja yang disediakan dan menganalisis data, mempresentasikannya dalam bentuk
power point (dilakukan dalam bentuk kelompok)
|
Alat dan bahan, PHET simulations, LKS, dan Power
Point
|
Aktivitas Pembelajaran
|
Tertuang dalam
Tahapan pembelajaran
|
7.3.
Bentuk aktivitas pembelajaran sesuai
dengan struktur berfikir siswa
a. Bentuk aktivitas memberi pertimbangan/motivasi
Bentuk
Aktivitas
|
Deskripsi
singkat
|
Teknologi
yang digunakan
|
Hasil
pengamatan
|
Melakukan
Demostrasi
|
Siswa
dapat Menganalisis informasi dari kegiatan presentasi, animasi, dan praktikum
langsung
|
Animasi
(alat dan bahan praktikum langsung)
|
Perhatian
siswa
Respon
siswa
|
Mencari
Konsep
|
Siswa
dapat mengeksplorasi konsep-konsep perubahan energi berdasarkan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm dengan
memanfaatkan animasi atau melakukan percobaan kecil dari program animasi
secara virtual dan demonstrasi langsung
|
Animasi
(alat dan bahan praktikum langsung)
|
Bahan
pelajaran di sediakan,
Siswa
mendemonstrasikan
Siswa
melakukan percobaan secara virtual sesuai dengan petunjuk praktikum
|
b. Bentuk aktivitas
berupa Latihan/melakukan percobaan
Bentuk
aktivitas
|
Deskripsi
singkat
|
Teknologi
yang digunakan
|
Hasil
pengamatan
|
Melakukan
Latihan
|
Siswa
dapat berlatih secara mandiri atau kelompok sesuai dengan strategi yang
dipilih, menjawab pertanyaan dari LKS tentang perubahan energi berdasarkan
reaksi eksoterm dan endoterm
|
LKS,
buku bacaan tambahan, dll
|
Apa
yang dilakukan siswa dan catat apa yang terjadi dalam pembelajaran
|
c. Bentuk aktivitas Interpretasi
Bentuk
aktivitas
|
Deskripsi
singkat
|
Teknologi
yang digunakan
|
Hasil
pengamatan
|
Mengkategorikan
|
Siswa
dapat menghubungkan konsep tentang variasi perubahan energi dari praktikum
langsung dan percobaan secara virtual
|
Alat
dan Bahan,
Animasi,
buku paket dll
|
Membuat
Gambar
|
d. Bentuk aktivitas menerapkan
Bentuk
aktivitas
|
Deskripsi
singkat
|
Teknologi
yang digunakan
|
Hasil
pengamatan
|
Menerapkan
konsep
|
Siswa
menerapkan konsep-konsep yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dapat
berupa Gambar
|
Simulasi
animasi dan virtual, exel, alat manipulasi lainnya
|
|
e. bentuk aktivitas mengevaluasi
Bentuk
aktivitas
|
Deskripsi
singkat
|
Teknologi
yang digunakan
|
Hasil
pengamatan
|
Membandingkan
(pro dan kontra)
|
Siswa
membandingkan pro dan kontra Mengelaborasi dari konsep-konsep yang diperoleh
untuk memperoleh informasi konsep-konsep yang mana yang sesuai dari persoalan
yang dihadapi siswa
|
Inspirasi
dan berbagai alat bantu teknologi yang tersedia
|
|
Menguji Penyelesaian
|
siswa
secara sitematis dapat menguji konsep dan persoalan yang dihadapi/dipelajari
dengan bantuan teknologi
|
WEB,
database (Wikipedia), simulasi, animasi dan virtual
|
Penyelesaian
soal atau pernyataan
|
f. Bentuk aktivitas Mengkreasi
Bentuk aktivitas
|
Deskripsi
singkat
|
Teknologi
yang digunakan
|
Hasil
pengamatan
|
Mempresentasikan
|
Siswa
dapat mengembangkan dan dapat menyampaikan persoalan yang dipelajari
berdasarkan konsep dan strategi yang tepat (mempresentasikan hasil percobaan)
|
Infocus,
power point dll
|
Contoh
nya apa saja
|
Mengkreasi
Proses
|
Siswa
dapat mengkreasi proses atau memunculkan ide baru dalam persoalan yang
dipelajari, mengkaji persoalan yang dapat menumbuhkan kreativitas
|
Laptop,
program PHET
|
|
Tahapan
Pembelajaran
Tahap
1 (5 menit ) : kegiatan awal (persiapan aktivitas pembelajaran)
Mengecek kehadiran
siswa, persiapan pembelajaran, (guru mengecek tugas siswa berupa hasil download
animasi tentang perubahan energi berdasarkan reaksi ensoterm dan endoterm(dalam
bentuk PHET), laptop, buku paket, dan alat pendukung lainnya. Serta member
instruksi kepada siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang
telah ditentukan sebelumnya.
Tahap
II (10 menit) : Motivasi ( pernyataan permasalahan tentang perubahan energy berdasarkan
reaksi ensoterm dan endoterm)
1.
Guru menampilkan animasi sebagai
motivasi untuk siswa yang berhubungan dengan perubahan energi yang berdasarkan
reaksi ensoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari
2.
Guru memberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan reaksi ensoterm dan endoterm
3.
Guru membimbing kegiatan demonstrasi
melalui percobaan yang berkaitan dengan reaksi eksoterm dan endoterm
Percobaan
:
A. Tujuan
: membedakan reaksi eksoterm dan endoterm
B. Alat dan Bahan
1. Tabung
reaksi dan rak 11.
Larutan oralit
2. Sumbat
tabung 12. Asam sitrat
3. Batang
pengaduk 13. Bubuk detergen
4. Beker
glas (100 ml) 14.
NaOH padat
5. Beker
gelas (50 ml) 15.
Barium Hidroksida hidrat
6. Penjepit
tabung 16. Amonium klorida
7. Spatula
kaca 17.
Tembaga (II) karbonat
8. Alat
pembakar 18.
Serbuk belerang
9. Kertas
lakmus merah (2 helai) 19.
Serbuk besi yang belum teroksidasi
10. Akuades 20.
Kalsium oksida/gamping
C. Cara Kerja
Ø Bagian
1
·
Masukkan kurang lebih 10 ml akuades ke
dalam beker gelas dan uji dengan kertas lakmus merah
·
Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng
dan rasakan suhunya dengan memegang beker gelas. Uji larutan dengan kertas
lakmus merah
·
Masukkan Ba(OH)2.8H2O
sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak
2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus
·
Pegang tabung iu dan rasakan suhunya.
Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas timbul
·
Cmpurkan serbuk belerang sebanyak 6
spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula
·
Masukkan campuran itu ke dalam tabung
reaksi
·
Panaskan tabung sampai campuran
berpijar, amati
·
Masukkan 3 spatula tembaga (II) karbonat
ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung sampai mulai terjadi perubahan pada
tembaga(II) karbonat. Hentikan pemanasa, amati apa yang terjadi dan catat
pengamatanmu.
Ø Bagian
II
·
Buat larutan oralit dengan mencampurkan
10 gram oralit dan 50 ml akuades ke dalam beker gelas 50 ml. aduk terus larutan
dan rasakan suhunya.
·
Seperti langkah 1, buatlah larutan dari
bubuk detergen secukupnya. Kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat
diaduk
·
Timbanglah 10 gram asam sitrat kemudian
larutkan dalam 30 ml akuades. Aduk terus larutan dan amati perubahan suhu yang
terjadi
·
Timbang 2 gram NaOH padat, kemudian
larutkan dengan akuades sebanyak 10 ml. aduk terus hingga NaOH padat larut
semua. Amati perubahan suhu yang terjadi.
D. Pengamatan
Ø Bagian
1
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
Pencampuran
CaO dan H2O
|
|
Pemeriksaan
larutan dengan kertas lakmus merah
|
|
Pencampuran
Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl
|
|
Pembauan gas
|
|
Pemanasan
campuran Fe dan S
|
|
Ketika
pemanasan dihentikan
|
|
Pemanasan CuCO3
|
|
Ketika
pemanasan dihentikan
|
|
Ø Bagian
II
Pemeriksaan suhu
|
Suhu (0C) [naik/turun]
|
Suhu awal
semua larutan = suhu ruangan
|
|
Suhu akhir
larutan oralit
|
|
Suhu akhir
larutan detergen
|
|
Suhu akhir
larutan asam sitrat
|
|
Suhu akhir
larutan NaOH
|
|
4.
Dari percobaan di atas, guru memberikan
pertanyaan ‘’ gejala apa yang menunjukkan telah terjadinya perubahan reaksi’’?
Tahap
III (40 menit) : diskusi kelompok (mendiskusikan permasalahan tentang
termokimia terhadap reaksi eksoterm dan endoterm)
Tahap
IV (20 menit) : Presentasi kelompok (kelompok mempresentasikan hasil diskusi)
Siswa mengumpulkan LKS
dan mempresentasikan hasil diskusinya secara berkelompok yang ditayangkan
melalui infocus dalam bentuk power point
Tahap
V (10 menit) : Refleksi Pembelajaran
Guru menyimpulkan hasil
presentasi siswa terkait dengan materi ( perubahan energi berdasarkan reaksi
eksoterm dan endoterm)
Saran-saran terkait dengan pembelajaran :
o
Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam
menganalisis materi perubahan energi berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm
o
Kesulitan apa saja yang mereka rasakan
saat menggunakan media pembelajaran berbasis ICT untuk mempelajari materi perubahan
energi berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm
Lembar kerja siswa (LKS) program
animasi
Energy
merupakan konsep yang abstrak sehingga lebih sulit dipahami daripada zat,
karena energy hanya dapat dirasakan namun tidak dapat dilihat dan hanya dapat
mempelajari pengaruh energy pada suatu objek.
Energy
dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk, seperti : panas, listrik, gerak,
gravitasi, dan sebagainya. Salah satu bentuk energy yang berhubungan dengan
ilmu kimia adalah perubahan energy menjadi panas. Hampir semua reaksi kimia
berhubungan dengan panas, oleh sebab itu, perlu mempelajari panas reaksi dalam
suatu reaksi kimia.
Reaksi
eksoterm merupakan reaksi yang terjadi akibat perpindahan kalor dari system ke
lingkungan. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor dilepaskan ke lingkungan.
Aliran kalor tersebut digambarkan sebagai berikut :
kalor
kalor kalor
kalor
contoh reaksi Eksoterm :
a. Fermentasi Glukosa : C6H12O6(s) 2C2H5OH(liquid)
+ 2CO2(g)
Pada reaksi ini system mengalami
kenaikan suhu system
b. Reaksi logam Na dengan
air : 2Na(s) + 2H2O(liquid) 2NaOH(aq) + H2(g)
Reaksi ini disertai ledakan dan
kenaikan suhu sitem
Reaksi eksoterm yang mengalami
penurunan energy kimia sehingga entalpi system berkurang. Oleh sebab itu, ∆H
reaksi eksoterm bertanda negative ( - ). Diagram reaksinya seperti gambar
berikut :
|
……….
∆H ∆Hreaktan
> ∆HProduk
|
Reaksi Endoterm merupakan reaksi yang mengalami
perpindahan kalor dari lingkungan ke system. Aliran kalor digambarkan seperti
berikut :
kalor
kalor kalor
kalor
contoh reaksi endoterm adalah
pelarutan urea dalam air dengan reaksi :
CO(NH2)2(s)
+ H2O(liquid)
CO(NH2)2(aq) + H2O(liquid)
Setelah urea larut, suhu system
mengalami penurunan.
Dalam reaksi endoterm, kalor diserap oleh system sehingga energy kimia
system meningkat dan entalpi system juga bertambah. Oleh karena itu ∆H
reaksi endoterm bertanda positife (+) ditunjukkan pada diagram berikut :
|
……….
∆H ∆Hproduk
> ∆HReaktan
|
………
Langkah
kerja program Praktikum secara Virtual dengan program animasi
Ø
Perubahan
energy berdasarkan reaksi eksoterm dan endoterm
1.
Buka
program PHET simulation tentang Termokimia
2.
Pilih
“larutan (x) pada tank A” dan tentukan volume dan molaritas nya ‘’
3.
Pilih
“larutan (x) pada tank B ” dan tentukan volume dan molaritas nya ‘’
4.
Pilih
‘’ accept ‘’
5.
Tunggu
hingga temperature di ketahui Amati yang terjadi
6.
Pilih
“store data”
7.
Pilih
‘’ add point’’ untuk mengetahui jumlah point nya
8.
Pilih
‘’draw graf’’ jika ingin membuat grafik
9.
Pilih
‘’return’’
10. Pilih “reset”
11. Ulangi langkah 1-10
12. Pilih larutan yang berbeda padaTank
A dan B untuk diamati
13. Catat data hasil pengamatan
Gambar PHET simulation, program dapat
diunduh melalui PHET secara gratis
Gambar PHET simulation, program dapat
diunduh melalui PHET secara gratis
Data
pengamatan perubahan energy berdasarkan reaksi ensoterm dan endoterm
Jenis larutan
|
volume
|
Molaritas
|
Hasil pengamatan
|
Tank A
|
|
|
|
Tank B
|
|
|
|
Dengan pelarut pada Tank A dan
tank B yang berbeda, perhatikan reaksi yang terjadi, bagaimana reaksi tersebut
bergerak ?
Manakah
yang disebut reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ?
Langkah
kerja Praktikum secara Biasa (manual)
A. Tujuan
: membedakan reaksi eksoterm dan endoterm
B. Alat dan Bahan
11. Tabung
reaksi dan rak 11.
Larutan oralit
12. Sumbat
tabung 12.
Asam sitrat
13. Batang
pengaduk 13.
Bubuk detergen
14. Beker
glas (100 ml) 14.
NaOH padat
15. Beker
gelas (50 ml) 15.
Barium Hidroksida hidrat
16. Penjepit
tabung 16.
Amonium klorida
17. Spatula
kaca 17.
Tembaga (II) karbonat
18. Alat
pembakar 18.
Serbuk belerang
19. Kertas
lakmus merah (2 helai) 19.
Serbuk besi yang belum teroksidasi
20. Akuades 20.
Kalsium oksida/gamping
C. Cara Kerja
Ø Bagian
1
·
Masukkan kurang lebih 10 ml akuades ke
dalam beker gelas dan uji dengan kertas lakmus merah
·
Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng
dan rasakan suhunya dengan memegang beker gelas. Uji larutan dengan kertas
lakmus merah
·
Masukkan Ba(OH)2.8H2O
sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak
2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus
·
Pegang tabung iu dan rasakan suhunya.
Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas timbul
·
Cmpurkan serbuk belerang sebanyak 6
spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula
·
Masukkan campuran itu ke dalam tabung
reaksi
·
Panaskan tabung sampai campuran
berpijar, amati
·
Masukkan 3 spatula tembaga (II) karbonat
ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung sampai mulai terjadi perubahan pada
tembaga(II) karbonat. Hentikan pemanasa, amati apa yang terjadi dan catat
pengamatanmu.
Ø Bagian
II
·
Buat larutan oralit dengan mencampurkan
10 gram oralit dan 50 ml akuades ke dalam beker gelas 50 ml. aduk terus larutan
dan rasakan suhunya.
·
Seperti langkah 1, buatlah larutan dari
bubuk detergen secukupnya. Kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat
diaduk
·
Timbanglah 10 gram asam sitrat kemudian
larutkan dalam 30 ml akuades. Aduk terus larutan dan amati perubahan suhu yang
terjadi
·
Timbang 2 gram NaOH padat, kemudian
larutkan dengan akuades sebanyak 10 ml. aduk terus hingga NaOH padat larut
semua. Amati perubahan suhu yang terjadi.
D. Pengamatan
Ø Bagian
1
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
Pencampuran
CaO dan H2O
|
|
Pemeriksaan
larutan dengan kertas lakmus merah
|
|
Pencampuran
Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl
|
|
Pembauan gas
|
|
Pemanasan
campuran Fe dan S
|
|
Ketika
pemanasan dihentikan
|
|
Pemanasan CuCO3
|
|
Ketika
pemanasan dihentikan
|
|
Ø Bagian
II
Pemeriksaan suhu
|
Suhu (0C) [naik/turun]
|
Suhu awal
semua larutan = suhu ruangan
|
|
Suhu akhir
larutan oralit
|
|
Suhu akhir
larutan detergen
|
|
Suhu akhir
larutan asam sitrat
|
|
Suhu akhir
larutan NaOH
|
|
PENILAIAN SISWA
A.
Format Penilaian Sikap dan Praktek
Mata
Pelajaran: KIMIA Semester:
1
Kelompok : ____________________ Kelas : XII IPA
PENILAIAN
SIKAP
NAMA
SISWA
|
NO. ABSEN
|
ASPEK PENILAIAN SIKAP
|
JUMLAH SKOR
|
NILAI
|
|||
Komitmen Tugas (hasil tugas)
|
Kerjasama
|
Ketelitian
|
Minat
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PENILAIAN
PRAKTEK
NAMA
SISWA
|
NO. ABSEN
|
ASPEK PENILAIAN PRAKTEK
|
JUMLAH SKOR
|
NILAI
|
|||
Identifikasi
alat
|
Memasang
rangkaian
|
Mengukur
|
Mengolah
data
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B.
Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis
dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan
jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam
menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya.
Ada dua bentuk soal
tes tertulis, yaitu:
1.
Soal dengan memilih
jawaban
·
pilihan ganda
·
dua pilihan
(benar-salah, ya-tidak)
·
menjodohkan
2.
Soal dengan
mensuplai-jawaban.
·
isian atau melengkapi
·
jawaban singkat atau
pendek
·
soal uraian
Dari berbagai alat
penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan
menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu
kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan,
yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung
hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui
jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan
kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi
menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan
pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta
didik yang sesungguhnya.
Tes tertulis bentuk
uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat,
memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari,
dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk
uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai
berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan. Kelemahan alat ini
antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun
instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
·
materi,
misalnya kesesuian soal dengan indikator pada kurikulum;
·
konstruksi,
misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
·
bahasa,
misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.
Lembar
observasi bentuk skala penilaian (rating
scale) kemampuan berinteraksi dalam kegiatan diskusi kelompok
No
|
Aspek yang diukur |
Skala
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Sikap siswa dalam menerima
pendapat.
|
|
|
|
|
2
|
Kemauan
untuk membantu teman yang lain yang mengalami kesulitan dalam mengemukakan
pendapat
|
|
|
|
|
3
|
Kesabaran
untuk mendengarkan usul teman.
|
|
|
|
|
4
|
Kesopanan
dalam memberikan kritikan kepada siswa lain.
|
|
|
|
|
5
|
Sikap siswa dalam menerima
kritikan.
|
|
|
|
|
Keterangan:
Aspek
1:
1
= jika sama sekali tidak mau menerima pendapat teman, meskipun pendapat
tersebut benar
2
= jika mau menerima pendapat teman, meskipun
dengan berat hati atau menunjukkan sikap tidak senang atau
lebih banyak mempertahankan pendapatnya
3
= jika mau mendengarkan pendapat
teman, meskipun sedikit kurang senang atau setelah teman yang
lain juga menyatakan bahwa pendapat yang disampaikan benar
4
= jika rela menyatakan atau mau menerima
atau mengharap orang lain memberikan pendapat
Aspek
2:
1
= jika sama sekali tidak mau menerima kritikan teman, meskipun kritikan yang
diberikan memang benar
2
= mau menerima kritikan teman tetapi menunjukan sikap tidak senang atau lebih
banyak mempertahankan pendapatnya
3
= jika mau menerima kritikan teman,
meskipun sedikit kurang senang
atau setelah teman yang lain juga menyatakan bahwa pendapat yang disampaikan
benar
4
= jika rela mau menerima atau mengharap orang lain memberikan masukan
Aspek
3
1 = jika tidak pernah/tidak mau mendengarkan pembicaraan orang lain
2
= jika mau memberikan kritikan dengan kalimat yang sedikit masih berkesan
menyalahkan
3
=jika mau mendengarkan pendapat orang
lain, dengan meminta agar yang disampaikan harus jelas fokusnya
4
= jika mau meminta kesempatan berpendapat dan rela jika
pendapatnya tidak diterima
Aspek 4:
1 = jika dirinyapun
tidak pernah memberi pendapat
2 = jika mau memberikan bantuan/kesempatan kepada teman
untuk menyampaikan pendapat
tetapi setelah diingatkan teman lain/guru
3 = jika mau membantu/memberi kesempatan kepada teman
untuk menyampaikan pendapat
tetapi dengan kalimat yang bernada menyalahkan
4 = jika rela membantu, mendorong
atau memberikan kesempatan teman untuk berpndapat
Aspek 5:
1 = jika selalu berupaya memotong pembicaraan teman
2 = jika sesekali
masih berupaya memotong pembicaraan teman
3 = jika mau mendengarkan
pembicaraan (informasi, pertanyaan,
argumentasi), meskipun kurang
serius dalam mendengarkan
4 = jika mau
mendengarkan pembicaraan (informasi, pertanyaan, argumentasi) sampai
teman yang menyampaikannya selesai berbicara
Jika
kemudian lembar observasi ini dilakukan oleh siswa sesama anggota kelompok,
akan dapat diubah menjadi lembar penilaian antar teman (peer assessment) dalam
format sebagai berikut.
C.
Format Penilaian Minat
Contoh
pengembangan instrumen pengukuran minat terhadap Sains menggunakan skala Likert
sebagai berikut.
1.
Dibuat
definisi tentang minat
2. Dijabarkan
apa saja dimensi minat. (bila lebih dari satu dimensi)
3. Apa
saja indikator dari tiap dimensi minat
4. Disusun
pernyataan yang akan dimintakan jawabannya dari siswa
5. Dibuat
pilihan jawaban, dengan skala :
TP = tidak pernah
JR = jarang
KD = kadang-kadang
SR = sering
SL = selalu.
Contoh langkah pengembangan
indikator dan penyiapan pernyataan/pertanyaan untuk mengukur minat adalah sebagai
berikut.
VARIABEL
|
DIMENSI
|
INDIKATOR
|
PERNYATAAN
|
PILIHAN
|
||||
TP
|
JR
|
KD
|
SR
|
SL
|
||||
Minat terhadap kimia diekspresikan sebagai perhatian yang lebih
terhadap kimia yang diekspresikan baik secara verbal maupun
nonverbal
|
Verbal
|
Informasi
|
Saya menginformasikan
hal-hal yang berkait dengan kimia kepada teman-teman jika ada kesempatan
|
|
|
|
|
|
Bertanya
|
Saya menanyakan
kepada guru kimia hal-hal yang berkait dengan mata pelajaran
tersebut
|
|
|
|
|
|
||
Bercerita
|
Saya senang menceritakan tentang pelajaran kimia dengan teman saya
|
|
|
|
|
|
||
Diskusi
|
Saya berdiskusi jika ada yang
kurang dimengerti.
|
|
|
|
|
|
||
Berdebat
|
Saya berdebat jika pendapat saya disangga
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
||
Nonverbal
|
Membaca
|
Saya menyempatkan
diri membaca artikel/karangan di majalah/surat kabar yang berkait dengan kimia
|
|
|
|
|
|
|
Mendengar
|
Saya mendengarkan informasi di radio hal-hal
tentang kimia
|
|
|
|
|
|
||
Menonton
|
Saya menonton
tayangan khusus yang berkait dengan kimia seperti melihat video di youtobe
|
|
|
|
|
|
||
Hadir di kelas
|
Saya hadir dalam
pelajaran kimia
|
|
|
|
|
|
||
Mengamati
|
Saya mengamati reaksi yang terjadi pada saat praktikum
|
|
|
|
|
|
||
Berkunjung
|
Saya berkunjung kerumah guru kimia saya
|
|
|
|
|
|
||
Berimajinasi
|
Saya berimajinasi melakukan
penelitian
|
|
|
|
|
|
||
Bercita-cita
|
Saya bercita-cita ingin menjadi guru kimia yang
professional
|
|
|
|
|
|
||
Bekerja
|
Bila ada kesempatan,
saya memilih bekerja dalam bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang sains
meskipun gajinya relatif lebih rendah
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
hekzz..
BalasHapusini cius loh..!!!
hohohoho...cius
BalasHapusmiapa...?????