welcome to the blog Queen tri reski...
di blog ini Queen akan berbagi sedikit ilmu yang udh dimiliki....
so.... walaupun sedikit semoga bermanfaat yachhhhhh....
Rabu, 30 Mei 2012
Polyester
Polyester fiber, adalah serat sintetik yang terbuat dari hasil polimerisasi
etilen glikol dengan asam tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi.
Hasil polimerisasi berupa chip atapun polimer leleh, yang kemudian di lakukan
proses spinning untuk membentuk fiber. Pembentukan fiber dilakukan dengan
temperatur di atas titik leleh polyester, dengan bantuan gear pump yang
menentukan ukuran fiber yang keluar melalui spinneret. Spinneret disini akan
menentukan cross section atau bentuk dari fiber yang diinginkan, seperti bulat,
segitiga, dan lain-lain. Selanjutnya ribuan helai serat panjang ini disatukan
dan ditarik serta diletakkan di dalam can. Serat-serat dari bebarapa can
kemudian ditarik (draw) bersama sama sehingga didapatkan serat dengan ketebalan
tertentu biasanya dinyatakan dengan satuan denier. Pada proses peregangan ini
diberikan spin finish oil yang berfungsi mengurangi elektro statik yang terjadi
pada saat serat polyester diproses pada mesin mesin pemintalan berikutnya.
Setelah melalui proses peregangan selanjutnya masuk ke proses crimping.
Kemudian serat tadi dipotong potong menggunakan rotary cutter dengan panjang
sesuai dengan keperluan, misalnya 38 mm, 44 mm, 51 mm dan lain sebagainya. pada
saat proses pemotongan serat diberikan hembusan agar serat-serat yang telah
terpotong pendek-pendek dapat terurai satu sama lain. Serat yang telah selesai
dipotong dikemas pada mesin baling press dengan standar berat sekitar 350 kg
per bal. Selain kehalusan (denier) serat dan panjang serat, kilau (luster) juga
merupakan spesifikasi yang sangat penting, misalnya bright, semi dull atau
dull. Serat poliester merupakan bahan baku
bagi pabrik pemintalan (spinning) yang membuat benang pintal. Di pabrik
pemintalan serat poliester biasanya diproses untuk produk benang pintal
poliester 100% atau cempuran dengan serat alam atau serat sintetik lainnya.
Misalnya poliester/katun, polyester/rayon, polyester/rami, polyester/flax,
polyester/acrilik dlsb.
Contoh Karakteristik serat poliester : Kehalusan : 1.3
denier, Panjang : 38 mm, Kekuatan tarik : 6.6 gram/denier,
Mulur : 22%, Mengkerut : 6.3%, Krimp : 5.2 per Cm, Kandungan
oil : 0.15%, Kandungan air : 0.4%
Hal yang penting untuk mendapatkan perhatian pada proses serat polyester di
pabrik pemintalan adalah timbulnya elektro statis pada saat serat mengalami
gesekan, baik antar serat dengan serat sendiri dan juga antara serat dengan
metal atau karet yang merupakan bagian mesin yang bergesekan langsung dengan
serat yang diproses.
http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_poliester
Elektro statik ini berdampak kepada ketidak-lancaran proses pemintalan seperti terjadinya serat menggulung (lapping) pada rol-rol yang berputar atau serat menyumbat (choking) pada corong atau terompet. Untuk mengurangi gejala elektro statik ini biasanya ditempuh hal-hal sebagai berikut : Pada serat diberikan anti statik atau spin finish oil, mesin-mesin produksi dibumikan (grounding) dan mengatur suhu dan kandungan kelembaban udara di ruangan pabrik, Misalnya suhu 30 derajat Celcius dan kelembaban udara (relative humidity) 53% di ruangan Ring Spinning.
Permasalahan :
BalasHapusApa dampak dari elektro static pada ketidak lancaran proses pemintalan……????
Elektro statik ini berdampak kepada ketidak-lancaran proses pemintalan seperti terjadinya serat menggulung (lapping) pada rol-rol yang berputar atau serat menyumbat (choking) pada corong atau terompet. Untuk mengurangi gejala elektro statik ini biasanya ditempuh hal-hal sebagai berikut : Pada serat diberikan anti statik atau spin finish oil, mesin-mesin produksi dibumikan (grounding) dan mengatur suhu dan kandungan kelembaban udara di ruangan pabrik, Misalnya suhu 30 derajat Celcius dan kelembaban udara (relative humidity) 53% di ruangan Ring Spinning.
BalasHapus