BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Pengembangan kurikulum adalah
sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan
didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga
dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain
pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru
melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
dilakukan selama periode waktu tertentu.
Pada umumnya ahli kurikulum
memandang kegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu,
merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen
tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi.
Pada kesempatan kali ini,akan
dijelaskan prinsip pengembangan kurikulum secara umum,khusus dan menurut Para
ahli
2. Rumusan
masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum ?
2. Apa
saja prinsip pengembangan kurikulum secara umum ?
3. Apa
saja Prinsip Pengembangan Kurikulum secara Khusus ?
4. Bagaimana
Prinsip Perkembangan kurikulum Menurut Para Ahli ?
3. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian pengembangan kurikulum
2. Untuk
mengetahui apa saja prinsip pengembangan kurikulum secara umum
3. Untuk
mengetahui prinsip pengembangan kurikulum secara khusus
4. Untuk
mengetahui prinsip pengembangan kurikulum menurut para ahli
BAB II
ISI
2.1.Pengertian Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah
sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan
didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga
dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain
pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru
melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
dilakukan selama periode waktu tertentu.
Pada umumnya ahli kurikulum
memandang kegiatan pengembnagn kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu,
merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen
tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi.
2.2.Prinsip Perkembangan Kurikulum Secara Umum
·
Relevansi
Dalam hal ini
dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses
belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat
dan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi
antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses
penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.
· Fleksibilitas
Kurikulum harus
dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini
dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang
berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid,
tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan
kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
· Kontinuitas
Terkait dengan
perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara berkesinambungan,
maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya
berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu
jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan
dengan pekerjaan.
· Praktis/efisiensi
Kurikulum harus
praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya
murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam
keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun
personalia.
· Efektifitas
Efektifitas
berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas
maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan
dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan
kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar,
serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
2.3.Prinsip perkembangan secara khusus
·
Prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan
Tujuan
pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga
perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada ketentuan dan
kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi orangtua / masyarakat tentang
kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang
tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman negara lain dalam
masalah yang sama, dan penelitian.
·
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Dalam
perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya
penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan
yang logis dan sistematis.
·
Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses
belajar-mengajar
Pemilihan
proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu apakah
metode yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu memberikan
kegiatan yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa, apakah
metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat, apakah
penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif, afektif dan
psikomotor, apakah metode tersebut lebih menaktifkan siswa, apakah metode
tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah metode tersebut dapat
menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah sekaligus mendorong
penggunaan sumber belajar di rumah dan di masyarakat, serta perlunya kegiatan
belajar yang menekankan learning by doing, bukan hanya learning by
seeing and knowing.
·
Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat
pengajaran
Proses
belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu
pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu
alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya, bagaimana pembuatannya,
siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya, dan kapan dibuatnya, bagaimana
pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar, serta adanya pemahaman
bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media
·
Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian meliputi
kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur mulai dari
perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat
diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan menuliskan butir-butir tes.
Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga dicermati dalam perencanaan
penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa yang
akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan tes, apakah tes berbentuk uraian atau
objective, berapa banyak butir tes yang perlu disusun, dan apakah tes
diadministrasikan guru atau murid. Dalam kegiatan pengolahan haisl penilaian
juga perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu norma apa yang digunakan dalam
pengolahan hasil tes, apakah digunakan formula guessing bagaimana
pengubahan skor menjadi skor masak, skor standar apa yang digunakan, serta
untuk apa hasil tse digunakan
2.4.Prinsip perkembangan Kurikulum
menurut para ahli
2.4.1. Badan Standar Nasional Pendidikan
Badan
Standar Nasional Pendidikan menetapkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang meliputi :
- Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut,
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
- Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan
jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya, dan
adat-istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna
dan tepat antar substansi.
- Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis,
dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik utnuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
- Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
masyarakat, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, sosial, akademik dan vokasioanl
merupakan keniscayaan.
- Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.
- Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses
pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
- Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada pendidikan anak usia dini, dalam
Laporan Eksekutif Seminar dan Lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini disebutkan
bahwa kurikulum pada pendidikan anak usia dini dikembangkan berdasarkan pada
prinsip-prinsip :
- Relevansi
Kurikulum anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan
dan perkembangan anak secara individual
- Adaptasi
Kurikulum anak usia dini harus memperhatikan dan
mengadaptasi perubahan psikososial, IPTEK, dan seni
- Kontinuitas
Kurikulum anak usia dini harus disusun secara
berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan
berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya
- Fleksibilitas
Kurkulum anak usia dini harus dipahami, dipergunakan dan
dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan kebutuhan anak serta
kondisi lembaga penyelenggara
- Kepraktisan dan akseptabilitas
Kurikulum anak usia dini harus memberi kemudahan bagi
praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan pendidikan pada anak usia dini
- Kelayakan (feasibility)
Kurikulum anak usia dini harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakkan
pada anak usia dini
- Akuntabilitas
Kurikulum anak usia dini harus dapat dipertanggung
jawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan anak usia dini.
2.4.2.
Prinsip Perkembangan kurikulum
Menurut Drs. Hendyat Soetopo dan Drs. Wasty Soemanto
Dalam
kegiatan pengembangan kurikulum, Drs. Hendyat Soetopo dan Drs. Wasty Soemanto
mengemukakan adanya prinsip-prinsip dasar yang utama yang harus diperhatikan,
yaitu meliputi;
- Relevansi
Relevansi pendidikan meliputi tiga hal yaitu
relevansi dengan lingkungan hidup murid, relevansi dengan perkembangan
kehiudpan sekarang dan yang akan datang, serta relevansi dengan tuntutan dunia
kerja.
- Efektifitas
Kegiatan efektifitas terkait dengan efektifitas mengajar
guru dan efektifitas belajar murid.
- Efisiensi
Prinsip efisiensi perlu diperhatikan utamanya terkait
dengan efisiensi waktu, tenaga, peralatan yang akan menghasilkan efisiensi
biaya.
- Kesinambungan dan fleksibilitas
Kesinambungan terkait dengan dua hal yaitu adanya
kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah dan kesinambungan antara berbagai
bidang studi. Sedangkan fleksibilitas terkait dengan pemilihan program
pendidikan, dan dalam pengembangan program pendidikan.
2.4.3.
Prinsip perkembangan kurikulum
Menurut Dr. Wina Sanjaya, M.Pd
Dr. Wina
Sanjaya, M.Pd mengemukakan terdapat beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan
dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi. Prinsip-prinsip tersebut,
meliputi:
- Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur, dan penghayatan nilai-nilai budaya
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan
filsafat bangsa
- Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika
Keseimbangan ini terkait dengan tujuan utama pendidikan
untuk membentuk manusia yang utuh yaitu manusia yang seimbang antara kemampuan intelektual,
sikap dan moral, serta keterampilan.
- Penguatan integritas nasional
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku
dengan latar belakang budaya yang sangat beragam. Pendidikan harus dapat
menanamkan pemahaman dan penghargaan terhadap perkembangan budaya dan peradaban
bangsa yang majemuk.
- Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang begitu cepat, anak diharapkan memilik kemampuan berpikir dan
belajar dengan cara mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk mengatasi
situasi yang cepat berubah dan penuh tantangan serta ketidakpastian melalui
perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi
- Pengembangan kecakapan hidup
Kecakapan hidup terdiri dari personal skill, social
skill, academic skill, dan vocational skill. Kurikulum mengembangkan
kecakapan hidup melalui pembudayaan membaca, menulis, berhitung, sikap dan
perilaku adaptif, kreatif, kooperatif, dan kompetitif.
- Pilar pendidikan
Kurikulum mengorganisasikan fondasi belajar dalam empat
pilar pendidikan yaitu
- belajar untuk memahami
- belajar untuk berbuat kreatif
- belajar hidup dalam kebersamaan
- belajar untuk membangun dan mengekspresikan jati diri yang dilandasi oleh ketiga pilar sebelumnya
- Komprehensif dan berkesinambunga
Komprehensif mencakup keseluruhan dimensi kemampuan dan
substansi yang disajikan secara berkesinambungan mulai dari usia Taman
Kanak-kanak hingga pendidikan menengah. Kemampuan mencakup pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap, pola pikir dan perilaku. Substansi mencakup
norma, nilai-nilai, konsep, serta fenomena dan kenyataan yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat.
- Belajar sepanjang hayat
Pendidikan diarahkan pada proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
- Diversifikasi kurikulum
Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2.4.4.
Prinsip Perkembangan Kurikulum
Menurut Drs.
Subandijah
Menurut Drs. Subandijah, prinsip-prinsip dalam
pengembangan kurikulum meliputi:
- Prinsip relevansi
Lulusan pendidikan harus memiliki nilai relevansi
dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja karena pendidikan
merupakan invested of man power resources. Untuk itu diperlukan
kurikulum yang dapat mengantisipasi apa yang terjadi pada masa yang akan
dating. Relevansi adalah kesesuaian dan keserasian pendidikan
dengan tuntutan masyarakat (Subandijah, 1993; 48). Relevansi pendidikan dalam
hal ini berkenaan dengan:
·
Relevansi
pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik
Dalam hal ini, pengembangan kurikulum harus disesuaikan
dengan kehidupan nyata di sekitar peserta didik, sehingga peserta didik tidak
merasa asing dengan kehidupan di sekitarnya.
·
Relevansi
pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang
Dalam kegiatan pengembangan kurikulum harus memperhatikan
bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik pada saar ini bermanfaat baginya
untuk menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang, atau dengan kata lain
kurikulum harus bersifat anticipatory.
·
Relevansi
pendidikan dengan tuntutan dunia kerja
Hasil pendidikan juga harus sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja. Dalam hal ini tidak saja terkait dengan segi bahan atau isi tetapi juga
menyangkut segi belajar dan pengalaman belajar.
·
Relevansi
pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan
ilmu pengetahuan yang berjalan sangat cepat dan dapat memberi sumbangan
terhadap perkembangan tersebut. Pendidikan harus menyiapkan peserta didik baik
sebagai produsen ilmu pengetahuan, tidak hanya sebagai konsumen iptek.
- Prinsip efektitifas dan efisiensi
·
Prinsip
efektifitas
Efektifitas dalam dunia pendidikan berkenaan dengan
sejauh mana apa yang direncanakan atau diinginkan dapat dilaksanakan atau
dicapai. Hal ini terkait dengan efektifitas mengajar guru dan efektifitas
belajar murid. Efektifitas mengajar guru dapat dicapai dengan menguasai keahlian
dan keterampilan dalam mengelola dan melaksanakan proses belajar-mengajar yang
dapat ditingkatkan dengan kegiatan pembinaan baik melalui penataran maupun
penyediaan buku-buku. Efektifitas belajar murid terkait dengan sejauhmana
tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan
belajar-mengajar. Hal ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam
menyediakan suasana pembelajaran yang kondusif, yang dapat dicapai dengan
menyesuaikan bahan pengajaran dengan minat, kemampuan dan kebutuhan peserta
didik serta lingkungan, dan adanya dukungan sarana prasarana yang memadai serta
metode yang tepat.
· Prinsip
efisiensi
Efisiensi dalam proses belajar-mengajar berarti bahwa
waktu, tenaga dan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran
dapat merealisasikan hasil yang optimal.
- Prinsip kesinambungan
Kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menyangkut
kesaling hubungan antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan atau
bidang studi. Untuk mencapai kesinambungan, kurikulum harus disusun dengan
mempertimbangkan :
- Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah diajarkan di sekolah sebelumnya
- Bahan yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi di sekolah yang lebih tinggi
Kesinambungan antar berbagai bidang studi berarti bahwa
dalam mengembangkan kurikulum harus mempertimbangkan keterkaitan antara bidang
suti yang satu dengan bidang studi lainnya.
- Prinsip fleksibilitas
Kurikulum harus memberikan ruang gerak yang memberikan
kebebasan guru dalam mengembangkan program pengajaran. Guru dalam hal ini
memiliki otoritas dalam pengembangan kurikulum yang sesuai dengan minat,
kebutuhan peserta didik dan kebutuhan daerah lingkungannya. Disamping itu,
peserta didik harus diberi kebebasan dalam memilih program pendidikan yang
sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan dan lingkungan dengan membuka
program-program pendidikan pilihan misalnya jurusan, program spesialisasi, atau
program keterampilan.
- Prinsip berorientasi pada tujuan
Guru harus menentukan tujuan pengajaran sebelum
menentukan bahan. Hal ini berarti bahwa guru dapat menentukan dengan tepat
metode mengajar, alat pengajaran dan evaluasi yang digunakan dalam proses
belajar-mengajar.
- Prinsip pendidikan seumur hidup
Dalam hal ini, pendidikan harus dapat memberi pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan pada saat peserta didik tamat dari sekolah dan
memberikan bekal kemampuan untuk dapat menumbuh-kembangkan dirinya sendiri.
- Prinsip dan model pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertahap dan
terus-menerus dengan mengadakan perbaikan terhadap pelaksanaan dan hasil yang
telah dicapai untuk melakukan perbaikan, pemantapan dan pengembangan lebih
lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pengembangan kurikulum adalah
sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan
didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga
dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain
pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru
melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
dilakukan selama periode waktu tertentu.
Pada umumnya ahli kurikulum
memandang kegiatan pengembnagn kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu,
merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen
tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi. kurikulum
Prinsip Pengembangan kurikulum secara umum meliputi :
·
Relevansi
· Fleksibilitas
· Kontinuitas
· Praktis/efisiensi
· Efektifitas
Prinsip
pengembangan kurikulum secara khusus,meliputi :
·
Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
·
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi
pendidikan
·
Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses
belajar-mengajar
· Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
·
Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan
penilaian
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar